Recent Posts

CIRCUIT SWITCHING DAN PACKET SWITCHING

Minggu, 16 Agustus 2015

       A. Jaringan Circuit Switching

       Jaringan circuit switching digunakan untuk menghubungkan pasangan terminal dengan cara menyediakan sirkuit atau kanal yang tersendiri dan terus meneurs selama hubungan berlangsung
Sirkuit yang ‘holded’ tidak dapat dipakai oleh yang lain
Jumlah sirkuit / kanal lebih kecil dibandingkan kapasitas
Jaringan circuit switching, kinerjanya tergantiung pada loss bukan pada delay (tetapi pada digital switching juga menimbulkan delay).

Tiga fase yang terdapat dalam circuit switching, yaitu;
·         circuit establishment
·         data transfer
·         circuit termination


Jaringan circuit switching digunakan untuk hubungan yang bersifat :

·         Real time-spech (ex : telpon)
·         Real time-data very high bit transmitted

Contoh :
Jaringan Telepon
ISDN (Integrated Services Digital Networks)

B. Jaringan Packet Switching

       Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.
Packet Switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya.
Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima.
Penggunaan packet switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan circuit switching antara lain:
Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan jalur yang dipakai bersama secara dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.
Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis jaringan yang berbeda data rate-nya.
Saat beban lalu lintas meningkat, pada model circuit switching, beberapa pesan yang akan ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabila beban lalu lintas mulai menurun. Sedangkan pada modelpacket switching, paket tetap bisa dikirimkan, tetapi akan lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).
Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu antrian paket yang akan dikirim, sebuah paket dapat diberi prioritas lebih tinggi untuk dikirim dibanding paket yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang lebih tinggi akan mempunyai delivery delay yang lebih kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang lebih rendah.
Penggunaan Paket Switching :
Contoh- contoh applikasi packet switching :
TCP/IP protokol adalah jaringan dengan teknologi “packet switching” yang berasal dari proyek DARPA (development of Defense Advanced Research Project Agency) di tahun 1970-an yang dikenal dengan nama ARPANET.
Jaringan ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM mirip dengan konsep yang digunakan packet-switching yaitu transfer informasi dilakukan dalam format sel (informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu) yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus dibangun hubungan terlebih dahulu atau definisikan sebagai protokol yang berfungsi sebagai interface (baca: antarmuka) untuk menghubungkan komputer dengan komputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnya dapat bercakapcakap atau bertukar informasi dengan kecepatan tinggi(sampai dengan 155Mbps).
GPRS adalah teknologi packet Switching data pada GSM. Teknologi yang dikenal sebagai generasi 2.5 ini, merupakan pengembangan dari teknologi Circuit Switching pada
GSM. Berbeda dengan teknologi Circuit Switching, pada GPRS koneksi ke jaringan hanya dilakukan pada saat mengirimkan data. Data tersebut dikirim sekaligus dalam satu ´paket´, sehingga lebih efisien dibanding koneksi permanen pada teknologi circuit-switching. Sehingga biaya yang dibebankan pun, jauh lebih murah. Selain itu kecepatan transmisi datanya jauh lebih cepat, yaitu sampai 115 Kilobyte per second(Kbps). Padahal, sebelumnya kemampuan transmisi data pada GSM hanya 9,56 Kbps.

 Perbedaan Circuit Switching & Packet Switching

Circuit switching
·         Tergantung pada path transmisi
·         Transmisi data secara kontinu
·         Interaksi yang cukup cepat
·         Message-message tidak disimpan
·         Path dibentuk untuk seluruh percakapan
·         Delayy setup panggilan; delay transmisi diabaikan
·         Sinyal sibuk bila party yang dipanggil sibuk
·         Kelebihan beban mungkin memblok setup panggilan; tidak ada delay untuk pembentukan panggilan-panggilan
·         Elektromekanikal atau komputerisasi switching node
·         Pemakai bertanggung jawab untuk kehilangan proteksi message
·         Biasanya tidak ada konversi kecepatan atau kode
·         Bandwidth transmisi yang tetap
·         Tidak ada kelebihan bit-bit setelah setup panggilan

Packet switching

·        
Tidak tergantung
·         Transmisi paket-paket
·         Idem
·         Paket-paket mungkin disimpan sampai dikirim
·         Rute terbentuk untuk tiap paket
·         Delay transmisi paket
·         Pengirim mungkin memberitahukan jika paket tidak dikirimkan
·         Kelebihan beban meningkatkan delay paket
·         Small switching node
·         Jaringan mungkin bertanggung jawab untuk paket-paket individu
·         Ada
·         Pemakaian bandwidth yang dinamis
·         Kelebihan bit-bit dalam tiap message

0 komentar:

Posting Komentar