Recent Posts

METODE AKSES DALAM JARINGAN

Kamis, 13 Agustus 2015

       Metode akses (access method) merupakan kumpulan aturan yang mengatur bagaimana node-node dalam jaringan berbagi pakai media transmisi tanpa terjadi konflik. Aturan untuk berbagi pakai mirip dengan aturan bagi pakai manusia dengan filosofi yang datang dulu yang dilayani dan bergiliran. (pada CSMA, setiap komputer dalam jaringan dapat mengirim setiap waktu (datang duluan, duluan dilayani), dan pada token passing komputer bergiliran menggunakan media transmisi).
Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media transmisi (contoh kabel jaringan) secara simultan, maka kondisi yang disebut sebagai “collision” (tabrakan) akan terjadi, dan akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyediakan metode akses media jaringan yang bertindak sebagai ‘lampu lalu lintas’ yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah kondisi collision.
Metode akses diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data-link, yaitu pada Media Access Control Sublayer dan Logical Link Control Sublayer.

Ada beberapa metode akses kontrol yang digunakan dalam jaringan, yaitu sebagai berikut ini.
A. CSMA (Carrier Sense Multiple Access)
Metode akses CSMA ini ialah: sebelum sebuah sistem dapat mulai mengirim data dalam jaringan, ia akan ‘mendengar’ sinyal bawaan pada kabel  (mirip dengan ketika Anda mengangkat telepon dan mendengar dial-tone pada telepon). Hanya ketika kabel tidak sibuk dengan pengiriman data yang lain, ia akan memulai transmisi.
Sepanjang tidak ada ‘sinyal sibuk’ pada kabel, setiap yang terhubung dapat segera memulai transmisi.
 Gambar 1. Metode akses CDMA

Dapat terjadi 2 atau lebih simpul mulai mentransmisi dalam waktu yang bersamaan, yang mengakibatkan terjadinya tabrakan sinyal, yang kemudian dideteksi menyebabkan sistem transmisi dihentikan, menunggu sebentar sebelum sistem mulai mengakses kabel jaringan lagi.
 Gambar 2. Jika terjadi tabrakan

  1.  Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD)
Metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex. CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang paling populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi metode akses jaringan lainnya. CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineering).
Metode ini memiliki cara kerja sebagai berikut: semua simpul dalam jaringan yang hendak berhubungan dengan simpul lain saling berlomba untuk mendapatkan saluran yang dikehendaki. Tiap-tiap simpul akan memantau jaringan, apakah ada atau tidaknya suatu transmisi yang dilakukan simpul lain dalam jaringan. Bila ada simpul lain yang sedang menggunakan jaringan berupa pengiriman data atau yang lain, simpul lain akan menunda keinginan untuk menggunakan jaringan sampai simpul yang sedang menggunakan jaringan selesai (First Come, First Serve).
Apabila terdapat dua atau lebih dari simpul menggunakan jaringan, maka akan terjadi gangguan (collision) pada informasi. Pengiriman informasi tersebut akan diulang kembali. Demikian seterusnya, sampai saluran yang dikehendaki didapatkan.

  2.  Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA)
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, serta IEEE 802.11n. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3.
Setiap sinyal komputer yang ingin ditransmit sebelum terjadi trasmit data akan diketahui oleh komputer jika akan terjadi tabrakan. Ini mengizinkan komputer mengelak dari tabrakan transmisi. Sayangnya, hal ini akan meningkatkan jumlah lalu lintas pada kabel dan membuat lambat kerja jaringan.
 Gambar 3. Algoritma CSMA

B. Token Passing
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Standar Token Ring didefinisikan di dalam spesifikasi IEEE 802.5, sementara FDDI didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI).
 Gambar 4. Metode akses token passing
  1.  Token Bus
 Gambar 5. Metode akses token bus

Metode akses token bus mempunyai cara kerja sebagai berikut; dalam pengiriman data, pada token bus akan ditentukan hak pengiriman informasi dengan cara memberitahukan secara khusus hak ini kepada simpul yang bersangkutan. Hak pengiriman data akan ditentukan menurut urutan tertentu dari satu simpul ke simpul yang lain, dan untuk memberitahukan kepada simpul tersebut, digunakan sebuah token (nomor acak). Setiap simpul akan memegang token tersebut untuk jangka waktu tertentu.
Apabila simpul sudah menggunakan token dan tidak mempunyai informasi untuk dikirimkan, simpul tersebut harus mengirimkan token ke simpul berikutnya. Metode akses ini menjadi standar dari IEEE 802.4.

   2.  Token Ring
Gambar 6. Metode akses token ring

Metode akses token ring bekerja hampir sama dengan cara token bus, namun, dalam metode akses ini, akses dilakukan dengan mengedarkan token ke suatu simpul di dalam jaringan ring. Setiap pusat akan memeriksa apakah ada data yang ditujukan kepadanya atau tidak.
Bila ada data yang dikirimkan, ia akan mengambil data tersebut dan mengirimkan ke simpul berikutnya. Demikian pula bila ia akan mengirimkan data, datanya akan dimasukkan ke dalam token. Metode akses ini menjadi standar dari IEEE 802.5.

C. Demand Priority
Gambar 7. Metode akses demand priority

Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi 100VG-AnyLAN dan didefinisikan dalam standar IEEE 802.12.
Metode akses ini berdasarkan fakta bahwa repeater dan end-nodes merupakan dua komponen yang membuat seluruh jaringan 100VG-AnyLAN. Repeater dapat menangani akses jaringan dengan melakukan pencarian round-robin untuk mengirim dari seluruh node ke jaringan. Repeater atau hub bertanggungjawab untuk mencatat seluruh alamat, link, dan end node dan melihat bahwa seluruhnya berfungsi dengan baik. End node ini sendiri dapat berupa komputer, bridge, router, atau switch.

D. TDMA (Time Division Multiple Access)
Cara kerjanya ialah: tiap-tiap simpul akan diberikan waktu secara bergiliran untuk melakukan transmisi data secara berurutan. Waktu pengiriman akan diberikan oleh master simpul dan semua simpul akan mensinkronkan waktu pengiriman berdasarkan pewaktu (timing) dari master.
Bila tiap simpul yang mendapatkan giliran mengirimkan data dan waktu giliran tidak terpakai, maka simpul dapat meminta waktu kepada master untuk mengirimkan data. Master akan memberikan waktu giliran pengiriman data tersebut kepada simpul, dan simpul tersebut harus menunggu giliran waktunya tiba.

E. Polling
Pada metode akses polling, salah satu simpul akan menjadi master dan simpul master akan dihubungkan ke simpul lain untuk memberikan transmisi. Simpul yang mengirimkan data ke master, untuk dilanjutkan pengiriman ke simpul tujuan. Bila informasi yang dikirim ditujukan ke master, master akan menyimpannya. Polling akan dilanjutkan ke simpul lain, dan begitu seterusnya.

F. FDMA (Frequencies Division Multiple Access)
Metode akses FDMA berdasarkan frequency-division multiplex (FDM) yang menyediakan frekuensi berbeda bagi datastream yang berbeda. Dalam kasus FDMA, data stream dialokasikan ke user berbeda atau node yang berbeda. Contohnya ialah sistem 1G padahandphone. Teknik yang bersangkutan adalah WDMA (Wavelength Division Multiple Access) yang berdasarkan pada wavelength division multiplex (WDM) di mana user yang berbeda mendapatkan warna yang berbeda dalam komunikasi fiber optic.

0 komentar:

Posting Komentar